“Anata wa doko ni desuka?”
Seberapa kali kau mencuri-curi pandang
terhadapku? Seberapa kali kau memikirkanku hanya untuk beberapa waktu? Bahkan
hanya untuk kurang dari detik. Aku tak sepenuhnya mengharapkan hal itu. Aku tak
mengharapkan, meskipun aku tau aku mengingkari hatiku. Kau tahu bagaimana
rasanya hati yang entah tak bisa kukendalikan untuk mencarimu. Mencari tatapan
itu, mencari senyum itu, mencari hati itu. Aku enggan untuk mencoba menjalin
cerita baru denganmu, aku tak mau, aku tak tahu. Hatiku menolak, aliran darahku
menolak, bahkan pikiranku menolak. Karena aku tahu, kau hanya menjadi malaikat
penawar keluhan.
Hingga sampai waktu itu datang, saat aku
menyadari bahwa aku tak pernah melihat tatapan itu lagi, tatapan tak istimewa
yang berhasil membuat hatiku bertanya-tanya. Bertanya mengenai apa yang kau
lihat dari bola mataku? Apa yang kau selidiki? Apa yang kau ingin cari tahu?
Dan aku tersadar bahwa aku tak bisa menjawab semua pertanyaan itu dengan
logikaku. Pertanyaan yang mungkin hanya akan terjawab oleh dirimu sendiri tanpa
ada seorang pun yang tahu akan itu. Juga kau yang memberhentikan semua itu
hingga menjadikan segalanya seperti semula, tak ada misteri. Aku pikir waktu
belum berpihak pada kau dan aku lagi untuk sementara waktu, tapi itu tak cukup
membuat hatiku berhenti mencarimu, sebelum tatapan itu hadir kembali di
sela-sela hariku.
Kini, aku hanya bisa terdiam, termenung
saat berjalan menyusuri tempat-tempat itu. Tempat-tempat yang menyimpan
kenangan kita. Tersenyum saatku tahu bahwa aku tak akan pernah menemukan
tatapan dingin itu lagi, yang kupikir bahwa hal itu hanya akan terjadi saat
semuanya terlupakan, dan seperti sesuatu yang baru di hidupku..
~ARB~
No comments:
Post a Comment
Silahkan komentar guna menambah inspirasi saya