Monday, November 18, 2013

Semua itu kusebut takdir...



Aku Tau, Kita Dekat...
Entah mulai detik kapan aku mengenalmu dekat. Otakku tak mampu mengingat, hatiku tak mampu merasakan kapan kedekatan kita mulai tumbuh. Dulu, seingatku hanya dengan memandangmu dari jarak jauh, sedikit mengagumi lalu berlalu begitu saja. Kala itu memang tak bisa dipungkiri, kau tak mengalihkan duniaku.
            Kita kembali bertemu. Jujur saja, aku tak merasa kau pernah ada di dekatku, aku tak tahu, aku tak mampu menjelaskan. Kini saat aku mulai mencoba kembali ke masa lalu, ternyata kita hanya berjarak beberapa inci saja. Meskipun tanpa sebuah sapaan hangat, tanpa sebuah obrolan pasti, tanpa sebuah candaan rindu. Aku mengerti.
            Satu waktu kau benar-benar bersamaku. Kau duduk disampingku, tanpa kusadari menjadi catatan indah remajaku. Namun, aku pun menyadari, kala itu aku belum terlalu mengenalmu. Namun pula, kala itu kau mampu membuatku tersenyum dengan sikap dinginmu. Seingatku, aku hanya bisa tertegun. Lalu pada saat yang sama, kau menggenggam tanganku, hatiku melesat ntah berapa kali lipat dari bumi, semua perhatian tertuju pada pemandangan itu. Aku tertunduk malu, merasa tak pantas untuk sebahagia ini.
            Semua itu kusebut takdir. Bukan kebetulan. Kau masih tetap dingin, namun aku selalu memiliki kesempatan tuk bertemu denganmu, membicarakan hal yang tak penting namun melambungkan hati. Bahkan, saat mata kita bertemu, aku mencoba untuk memalingkannya, sorot matamu terlalu menyilaukan mataku. Aku tak sanggup berada pada keadaan seperti ini. Aku memilih memandangimu seorang, tanpa berharap kau pun memandangiku. Sesederhana itu.
            Tanpa kau sadari kau telah berhasil mengalihkan duniaku. Saat kau tersenyum padaku, saat kau mencoba memujiku dengan apa yang kau lihat dariku, benar-benar membuatku tak mampu berkata. Aku hanya bisa mengalihkan pembicaraan, bukan tak ingin menanggapi, namun hati ini terlalu riskan untuk berucap terimakasih atau sebagainya. Aku tersanjung.
            Peristiwa-peristiwa sederhana yang membuatku sadar begitu pentingnya kenangan. Aku tau, kau telah mengukir kenangan indah bersamanya, aku pun tau aku tak berhak mengusik kebahagiaanmu, namun aku hanya ingin bergumam bahwa aku akan menjadikan semua ini sebuah catatan indah bersamamu, tanpa harus memilikimu, tanpa harus selalu bisa bersamamu, bahkan tanpa harus selalu bisa memandangimu. Kau akan mengerti, atau pula kau akan merasakan hal yang sama suatu saat nanti.
                                                                                                                                    ARB

No comments:

Post a Comment

Silahkan komentar guna menambah inspirasi saya