Selamat malam.
Hari ini mungkin menjadi hari yang sangat bersejarah bagi saya. Dari sekian hari-hari yang telah saya lalui, kesedihan, pengorbanan, kegigihan.. hari ini lah yang paling menguras segalanya. Masalah tersebut datang bak air bah yang besar. Menerjang begitu saja. Tanpa prediksi, menghempas menghabisi. Saya berteriak. Saya murka. Saya menangis. Saya tidak bersalah. Saya tidak bermaksud seperti itu. Tidak, bukan saya. Namun apalah daya, ternyata sayalah yang harus disalahkan. Etika. Etika. Etika.
Begitu gemparnya mereka hingga segera menghabisi. Secara sepihak. Tanpa diskusi. Tanpa bertanya maksudnya. Tanpa memerdulikan kebenarannya. Sekali lagi saya salah. Begitupun keinginan mereka. Saya harus salah.
Saya dihakimi. Saya dihabisi. Bertubi-tubi. Jauh sebelum saya mengetahui letak kesalahan saya, tidak, itu bukan kesalahan. Apakah itu disebut sebuah kesalahan? Bertanya kabar? Menceritakan hal tersebut? Dia berbalik bercerita? Saya bertanya? Kita saling menunggu untuk bisa bertemu? Apakah itu salah?
Jika salah, dimanakah letak kesalahan itu sesungguhnya?
Apakah kalian takut? Getir? Sehingga saya dengan keji kalian tebas, kalian hina, kalian caci maki..
Sekali lagi, apakah saya benar-benar bersalah?
Namun.. saya telah meminta maaf. Saya mengakui bahwa saya salah. Saya mengklaim itu kesalahan saya. Saya meminta maaf. Saya lemah. Saya bodoh. Saya tidak harus benar-benar meminta maaf. Saya tidak perlu menangis. Namun betapa kesedihan itu datang seperti air hujan yang tiba-tiba turun dengan lebatnya. Sakit hati ini melekat hingga tak tahu kapan akan memudar. Tidak akan. Sampai kapanpun akan saya ingat betul. Kebenaran yang disalahkan. Kesalahan yang dipaksakan.
Mimpi saya. Cita-cita saya. Passion saya. Semua itu telah kalian ludahi. Saya ditendang. Saya dicaci maki. Saya tak berhak akan gapaian mimpi itu. Tidak pantas. Tidak seharusnya. Ya, mereka mengira saya tidak akan pernah menggapainya. Tak apa. Kali ini mungkin perkiraan mereka benar. Namun hingga 10 tahun ke depan, kita lihat, saya akan berjuang sampai titik darah penghabisan demi mencapai segala mimpi, cita-cita, dan passion saya. Kita akan kembali bertemu. Dan saya akan berterima kasih. Karena atas cacian, kedzaliman, menyalahkan sepihak, dan segala bentuk perbuatan yang membuat saya menangis hingga hari ini. Semuanya benar-benar istimewa. Terima kasih. Saya bahagia. Saya diperhitungkan. Saya benar. Saya tidak salah. Tidak seharusnya saya salah.
Teruntuk berbagai pihak yang telah memberikan pelajaran hidup.. pahit dan juga pekat.
Teruntuk berbagai pihak yang telah menjual perkataan buruknya kepada saya, suatu hari nanti saya pasti akan membelinya, lantas menggantinya dengan yang baik.
Saya akan ingat betul. Benar-benar akan saya ingat.
No comments:
Post a Comment
Silahkan komentar guna menambah inspirasi saya